Senin, 31 Desember 2018

Move On !

Bulan Desember 2018, kiranya sudah ada dipenghujung. Lalu, bagaimana dengan kabar penantianmu, sudahkah memiliki tanda akan berujung ?

Rasanya baru kemarin menapak ditahun 2018. Banyak sekali kenangan yang membekas.  Disetiap garis waktu yang tercipta, kita selalu berdampingan dengan beragam cerita. Suka cita. Duka derita. Cinta dan juga luka. Semua adalah roda-roda kehidupan. Kita hanyalah bagian dari tubuh yang sepatutnya menjalani perintah dari Sang Maha Kuasa.

Bagaimana pendapat kalian di tahun 2018 ini ? Hmm, tahun ini adalah awal dari perjuangan. Tahun yang sangat mengejutkan. Tahun yang memberikan arti bahwa hidup ini sangat bermakna. Tahun yang mempertemukan saya dengan orang-orang terkasih. Tahun yang mengizinkan saya untuk terus mencari pengalaman terbaik. Tahun yang memberikan ruang kehidupan baru. Tahun yang selalu mendekatkan saya pada keluarga dan juga sahabat. Tahun yang memberikan saya arti tentang kesabaran, kehilangan, kegagalan lalu bangkit. Tahun yang memberikan arti kekuatan agar terus bertahan. Juga tahun yang mengizinkan saya bertemu dengan mu dan harus rela berbagi jarak dengan rasa. Hehe :) Semua penuh makna yang merekah disetiap pengharapannya.

Sekarang, kita akan berpisah dengan tahun 2018. Kenapa sih suka banget sama perpisahan? Kenapa juga harus ada yang namanya perpisahan? Bukannya sudah nyaman ya sama tahun 2018? Terus kenapa pisah?

Supaya kita tahu bahwa, ada kesan yang teramat indah saat nanti kita bertemu lagi. Bertemu dengan kenangan manis yang sudah terpahat dalam hati. Tenang jangan takut, meski kita akan menjadi lampau dan akan tergantikan terkubur dengan baru. Percayalah takdir akan membawa jawaban terbaik untukmu.

2018 berlalu begitu cepat, dengan segala pelajaran yang kiranya membuat kita semakin kuat. Teruntuk 365 hari kebelakang, semoga menjadi salah satu proses pendewasaan terhebat. Bukan tentang hasilnya, namun dibalik itu banyak sekali pesan tersirat atau tersurat yang ingin disampaikan. Banyak sekali pelajaran yang memaksa kita untuk dimengerti dan direnungkan. Segala urusan yang selalu membuat kita tahu bahwa hidup memang sangat bermakna.

Terima kasih sekali lagi, pada jiwa-jiwa yang selalu ada, yang selalu hadir menginspirasi saya, menemani saya untuk menjadi pribadi yang hebat. Terlebih itu, banyak sekali pencapaian selama 2018 ini yang tak bisa saya sebutkan, sedang banyak juga pengharapan yang segara ingin menjadi nyata. Semoga kita semua diberi jalan yang lapang untuk mudah meraih mimpi. Hapus semua kesedihan yang pernah membara. Hapus segala pesakitan yang pernah dirasa. Lupakan semua, maafkan semua. Ambil saja hikmahnya. Beralih tahun, semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semangat, 2019 ya !


Salam hangatku,


Virlyana.

Minggu, 30 Desember 2018

Sebahagia ini

Api mungkin padam karna air
Panas akan hilang karna dingin
Mungkin juga hidup akan berakhir karna mati
Lain yang dicari, lain pula yang bersua
Tapi rinduku candu
Juga rasaku ini tak kan tercuil meski jarak hanya debu seserpih
Bukan tentang sebatas angka
Dan seluas semesta
Tapi tentang arti lapang dada
Hari ini penuh tanya dan penuh cerita
Entah mengapa begitu mudah untuk bahagia
Melukis senyum secerah bulan purnama
Walau sedikit bicara dan tak bertatap muka
Tapi aku bahagia Kau Lebih Dari Sekedar Menyapa...

Terima kasih,

23.30
•••

Kamis, 27 Desember 2018

16 per 34

Salam hangat. Bertemu lagi dengan kalian teman seperjuanganku, teman sejawat. Meski dikejar waktu yang kian menghambat. Kalian tetaplah yang terhebat. Kasih sedikit ruang agar kita saling mendekat. Tak usah berlama, bertemupun sudah menjadi syarat. Tak usah basa-basi singkat. Sekedar berpeluk, bercanda, mengulang kenangan yang tertambat. Ah, lucu ya kalau diingat. Tiga tahun berlalu begitu cepat. Tiga puluh empat, dari kalian yang sungguh memikat. Kalianlah sumber penguat. Sumber semangat dari pelepas penat. Disaat jarak yang tercipta menjadikan sekat. Kalian selalu ada berbagi tempat.

"ayoo ketemu, aku kangen", 
"hey aku pulang iki",
"fotbar duluu", 
"ojo nangisan",
"yaampun lama tak jumpa", 
"peh, dadi cah jateng",
"duh, surabaya panas rek",
"semangatt, bisa bisa",
"he, blabalaa".

Dimana lagi aku temui tempat sehangat mereka? Dekat. Lekat. Tepat. Memang kisah yang teramat. Memang rasa yang begitu berat. Masa SMA yang amat mengikat. Teruslah berjuang dimanapun itu kalian dapat. Teruslah berusaha, jangan saling menghujat. Semoga Allah selalu berikan sehat dan selamat. Jangan lupa sholat. Jangan lupa akhirat. Dan terimakasih atas segala perbincangan hari ini yang tak akan pernah tamat. Semoga selalu bermanfaat.


Setengah dari tiga puluh empat, lekaslah merapat..



Virlyanamd

Sabtu, 15 Desember 2018

Bolehkah ?

Lentara suka tercipta untuk seorang
Menjamu tunggu kunanti datang
Seoalah harap segeralah pulang
Aku cemas rasa yang renggang
Ini, tentang aku dan sebuah batas
Tentang hempas yang perlahan terkelupas
Aku menunggumu bicara
Kaupun menungguku bicara
Lalu siapa yang akan bersuara ?
Dalam bisik aku membisu
Bolehkah aku berkata rindu ?


Jombang
15.00

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...