Jumat, 09 November 2018

Aku Dalam Ranah Aku

Inilah aku
Yang menerbitkan pesan dalam sebuah perasaan
Mengingat kisah juang hidupku pada keterpurukan
Jiwaku mati seperti patung tak bernyawa
Aku hancur terkubur dialam luas semesta
Kehidupan kelam diantara dua aktor manusia jenaka
Aku korban pesakitan 
Korban selimut fatamorgana
Korban pencari arti keadilan
Ah, sudah lama ku tanggung beban
Dimana letak kedamaian?
Harapan untuk bisa mendapatkan keistemewaan
Dari dua manusia yang selalu kuistimewakan
Aku rindu akan pelukan
Ayah Bunda,
Aku ini siapa?
Dilahirkan tapi terus diabaikan
Menua tapi terus dicampakan
Aku dalam Keakuan ku karena keadaan
Dan benar saja,
Logika telah membukakan mata
Bahwa nyawaku telah diambil alih sang kuasa
Tak berdaya untuk dipertanyakan
Jangankan harga diri, sudah jangan lagi bertanya
Cukup lihatlah, rasaku akan selalu ada
Terus mencinta dan kian mendamba
Hadirmu dalam segala bentuk nyata
Setia sampai di akhir masa
Tak lupa doa akan terus ku jaga
Untukmu Ayah Bunda
Meski segala atensi membutakan rasa
Sebab, kata demi kata akan terus tercipta
Selama sadarku untukmu, belum sirna
Sedari dulu, sebelum Aku dalam ke Akuan
Dan mungkin saja akan selamanya

Virlyanamd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...