Selasa, 21 Mei 2019

Aku tidak memaksa atau menyuruhmu untuk disini.
Jangan berjanji.
Aku tidak mau kamu terpaksa menaati.
Jika hanya ingin sementara singgah disini.
Biarlah aku menikmati.
Waktu sekejap untuk pengobat sepi.
Namun, biarkan juga aku berharap lebih.
Semoga kamu tetap disini.
Bersarang dihati.
Mengalir dalam nadi.
Tidak pergi.
Tidak sementara disini.
Bukan karena ada jalan buntu lagi.
Juga tidak tahu mau kemana,
Dan harus pergi ke mana.
Tapi karena sadar, memilih untuk tinggal.



Kamu, lagi.

Senin, 20 Mei 2019

Untukmu doa yang selalu ku sebut sebagai suatu hari, juga semoga yang selalu teramini. Perihal harapku yang terlalu tinggi atau hanyalah bunga mimpi. Kau disana berjuang, sedang aku disini menanti. Aku tak tahu kabar apa yang terjadi dihari ini. Atau lalu siapa yang mulai menyapa hati. Aku selalu bertahan. Terus mencoba paham bagaimana cara menghargai perasaan, juga menahan bagaimana, agar aku mulai mengurangi keegoisan serta kecurigaan. Darinya aku selalu belajar banyak pelajaran, 'bahwa jangan pernah meminta seseorang untuk mengerti keadaanmu'. Sejatinya, dalam hidup, setiap orang punya pilihan. Juga punya hati dan otak untuk menentukan. Jadi perihal paham yang tak lagi diperdulikan, itu sebuah keputusan yang tak bisa dipertanyakan. Ingat, dunia bukanlah sebuah permainan, semua harus dijalani dengan keseriusan. Dan pada sebuah jarak yang kian lama kian membentang, aku harap ini menjadi dasar kesabaran.



Kamu.

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...