Kamis, 14 November 2019

Bicarakan, Waktu.

Waktu bagiku adalah proses penantian, sebuah kenyamanan yang sedang kutemukan dibalik persembunyian, doa di masa depan yang penuh keambiguan, dan bertemu seorang yang teristimewakan.


Ya, aku mengakui dan mengagumi, kamu. Aku dan kamu memang belum lama bertemu, tapi kita dekat kan? Iya, sedekat jauh yang mencoba didekatkan. Kita dekat, seperti jarum jam yang terus berputar tak pernah mencoba bertengkar. Baiklah, sekarang ijinkan aku untuk mengantarkan pesan menuju ruang hatimu.

Waktu bagimu saat ini, mungkin hampir sama denganku. Sama-sama sedang dipertemukan, sama-sama berada pada saat yang dibutuhkan, dan mungkin sama-sama menyimpan perasaan. Pada waktumu ini, aku ingin berbagi setiap detikku untukmu, akan kutitipkan pula rindu berjaga-jaga jika kamu butuh aku, aku siap ada disebelahmu.

Waktu kita bertemu, tidak pernah disangka akan berjalan seperti ini bukan? Kemarin kita adalah seorang teman yang dipertemukan dalam baris pencari pengetahuan. Aku masih ingat betul, bagaimana manis senyummu menampakkan dua garis merengkuh, seakan memeluk penuh rindu. Dan sorot tatapanmu yang tajam seoalah memberi arti nyaman. Hey kamu masih ingatkan?

Dan waktu-nya telah direncanakan dengan ketetapannya. Segalanya berjalan dengan semestinya. Segalanya adalah misteri. Segalanya adalah alur Ilahi. Sampai kita bicara soal hati, semua akan mejadi teka-teki. Bila tidak pas akan terbuang dan terganti. Tidak ada yang mengira aku dan kamu akan menjadi seperti ini, selain kami. Iya kami, antara aku, kamu dan Tuhan. Aku selalu berdoa kepada-nya untuk terus diberi kekuatan dalam menunggu waktu. Karenya kekuatan itu berasal. Aku juga meminta siap datang untuk bertahan, dan siap pergi mencoba mengikhlaskan, tapi tunggu bukan berarti aku siap untuk melupakanmu. Karena akan sulit bagiku untuk melepaskanmu. Hari ini dan masa depan. Kita tidak akan tahu waktu mana yang terbaik untuk kami. Cukup percayalah, tanpa perlu resah.  Niscaya doa baik akan turut mengamini.

Surabaya, 14 November 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...