Rabu, 27 Juni 2018

Masih Adakah Pemimpin?

Untuk apa bekerja
Kalau hanya inginkan harta
Untuk apa duduk dikursi
Kalau hanya pandai korupsi
Untuk apa bangun jembatan
Kalau hanya pamer jabatan
Untuk apa gedung bertingkat
Kalau hanya memikat rakyat
Hey, Tuan
Kami butuh pemimpin yang pandai bercermin
Merangkul beban orang miskin
Meyongsong budi baik toleransi
Tidak mencaci,
Tidak memaki,
Tidak bermodal sensasi dan iming materi
Mau berbagi,
Mau memahami,
Mau mengerti,
Negeri ini tak butuh janji
Negeri ini butuh bukti
Dimana pemimpin yang adil?
Yang mengerti bagaimana derita kami?
Situasi yang kian meragu akan aspirasi
Golongan tinggi namun miskin hati,
Semena menuai politik; namun hanya pelik
Mana yang dikata NKRI harga mati?
Tuan, Jangan lupa diri
Kami butuh akan keadilan
Kami adalah umat bertoleransi
Kami rindu pemimpin sejati
Bukan sekedar ajang promosi
Kami memilih Tuan, 
Untuk membantu memajukan kehidupan
Kami memilih Tuan,
Untuk mengurangi segala penderitaan
Kami memilih Tuan,
Untuk melawan keterpurukan
Bantu ulas kami, jangan tindas kami (Virlyanamd)

27 Juni 2018,

Senin, 25 Juni 2018

Hujan Sampaikan Pesan

Malam ini hujan datang Sayang
Aku merasakan begitu tenang
Cukup deras rintiknya
Cukup kencang anginnya
Cukup dingin hawanya
Cukup jelas rindunya
Setiap tetes yang terjatuh diatas tanah
Selalu kusambut dengat penuh ramah
Aku berpesan agar tetesnya mau menyampaikan sedikit rinduku
Ah, aku jadi ingat kamu
Apa kabarmu ?
Sesederhana saja yang kuharap darimu
Semoga sehat selalu
Seperti rindu ini
Acapkali hadir seperti hujan yang tiba-tiba datang
Tapi aku suka caranya
Aku suka manjanya
Bahkan sering kutunggu bila tak berkunjung datang
Untuk cerita cinta hujan yang tak akan pernah usai 
Dan rindu yang tak kunjung sampai


25 Juni 2018,
Pada hujan pertama, Pertanda rindu

-m.d-


Untuk Hujan Yang Tiap Hari Datang Oleh : DPR_17

Cerah Menyapa tak Tau Menunjukkan Jam Berapa. 
Yang Aku Tau Itu Menghapus Pagi Buta.
Tapi Semuanya Nampak biasa-biasa saja. 
Terik pun akhirnya Menyapa jua. 
Lagi-lagi aku tak tau jam berapa.
Hanya saja menu makan siang sudah ada di meja.
Tak tau mengapa ada yang berbeda. 
Kala Awan Yang Semula Suci Menjadi Sedikit Gelap... 
Tak laiknya saat Mata Terlelap. 
Yang Muncul adalah Rindu seolah menyadap.
Dan Hati Penuh dengan Asap. 
Sesak... Karena rindu yang selalu mengendap... 
Biarkan ia selalu datang, meski sesak tapi aku senang. 
Untuk Hujan yang Tiap Hari Datang. 
Aku Merindukan Dia Seorang.

25 Juni 2018

Kamis, 14 Juni 2018

Selamat Bertemu Kembali

'Hari ini, puasa terakhir
Dan malam takbir selalu dinanti hadir'

Begitu Indah Ramadhan kali ini. Begitu dekat dengan orang terkasih. Berkenalan dengan partisipan baru. Saling berbagi waktu. Terkadang itu semua membuat aku semakin pilu. Aku terus mengadu padaMu. Maafkan atas khilafku. Maafkan atas semua perbuatan burukku. Ramadhan. Hadirmu tak pernah membuat bosan sedetikpun. Ramadhan. Engkau datang membawa keberkahan. Semuanya digandakan. Pahala berlimpahan. Ramadhan. Hadirmu selalu ditunggu. Untuk semua umatMu. Untuk jalan kebenaranMu. Ramadhan. Sungguh bulan suci, semua terpenuhi. Dosa pun terampuni. Dalam pelupuk ingatanku, jelas tergambar begitu banyak sinyal pemberitahuan untuk ku terus berada pada jalanMu. Maafkan aku, bila pernah berpura-pura tidak tahu. Padahal jalan kebenaran ada didepan mataku. Jujur, Aku malu. Masih banyak dosa dan begitu banyak kesalahan. Semua jelas tergambarkan. Tanpa dijelaskan. Aku hanya berharap agar terus bertemu Ramadhan ditiap tahunnya. Pun orang didalamnya tetap sama. Tidak berkurang jumlahnya. Terlebih jika bertambah ada. Aku Selalu berharap agar terus menjadi yang terbaik dijalanNya. Karena aku ingin terus memperbaiki diri, hati dan seluruh jiwa ini. Aku bersyukur kali ini. Untuk semuanya. Semua yang terkasih. Semoga amalan kita diterima. Amin.

Mohon Maaf Lahir dan Batin -Virlyanamd-

Rabu, 13 Juni 2018

Suka-Suka

Kamu suka menyembunyikan, Aku suka mengungkapkan
Kamu suka diam, Aku suka senyum
Kamu suka menatap masa depan, Aku suka flashback kenangan
Kamu suka kopi, Aku suka eskrim
Kamu suka bermain logika, Aku suka berpikir realis
Kamu suka bicara pengalaman, Aku suka bicara perasaan
Kamu suka pemberitahuan, Aku suka harapan
Kamu suka bercengkrama, Aku suka mengabadikan
Kamu suka kesepian, Aku suka keramaian
Kamu suka mendengar, Aku suka curhat
Ah, Semua berbeda ya ?
.
Menurutku; Ada satu, 'mungkin'
Kamu suka, Aku juga suka 


-m.d-

Selasa, 12 Juni 2018

'Aku' Siapa ?

Aku ini siapa sebenarnya?
Kenapa berdialog ramah dengan mereka?
Atau, Aku sampah pemuas jiwa?
Sampah, pemutus dua manusia?
Yang datang menyisakan kesakitan diantara mereka 
Yang datang tanpa disadari sebagai pembawa lara
Yang ingin berdamai pada ketenangan yang baru ku jumpa,
Yang ingin berlindung tanpa mencari bara dusta
Bukan, aku hanya ingin mencari teman dalam ketulusan
Sudah kujumpa, diantara mereka. 
Tunggu, 'Aku' ini siapa?
Semena datang untuk berteman
Hanya untuk menambah beban
Aku melihat, ada sosok raga dibalik binar mata
Dia, Wanita sempurna 
Yang mengeja lembar doa, agar tak lagi berkabung duka
Aku peduli pada mereka
Akupun takut durhaka padaNya
Pada kebencian terhadap sesama
Akankah ada?
Dia mencoba ikhlas bertahan,
Tapi 'Aku' ?
Seperti kehadiran fana yang berharap ada
Maaf bila aku merusaknya,
Pada ilusi yang hanya lewat
Lalu tamat..

-m.d-

Jumat, 08 Juni 2018

Sedikit Lelah, Jangan Resah!

'Bangkit dari jatuhmu
Rakit lagi semangatmu
Hapus air matamu
Aku ada untukmu'

Sebagian dari kita, meyakini masalah selalu datang secara tiba-tiba. Tidak bisa ditarget akan bisa seperti ini? Mengapa begini? Dan kenapa aku harus aku? Hey jangan merundung pilu. Ingat waktu. Jangan patah semangat untuk dunia yang hanya sesaat. Lihat mereka orang terdekat, yang selalu memberikan kita pelukan hangat. Meskipun hanya sebuah ucapan juga senyuman sekejap, pasti akan terus melekat. Jangan dengarkan mereka yang melihatmu sebagai orang yang sudah tak punya akal sehat. Mereka hanya iri, karena kita terus berusaha. Kejar apa yang seharusnya milik kita. Berusaha untuk mendapatkannya. Jangan mengeluh pada kehadirannya, yang datangnya membuat hati kian meruntuh. Jangan mengeluh. Percayalah peluhmu akan segera sembuh. Jangan menangis lagi, simpan energimu. Ada yang lebih penting dari menyesali. Teruslah berusaha jangan lupa doa. Jangan bosan. Karena aku peduli. Aku mengerti. Aku disini. Lelah itu pasti, namun jangan terlena. Kita harus bangkit, tak kenal lelah ataupun resah. Mari melangkah melewati kegelapan yang penuh misteri. Akan kita temui nanti seberkas cahaya sebagai petunjuk dan harapan. Menanti. Jangan pasrah atas apa yang belum terjadi dan yang akan terjadi. Setiap masalah adalah ujian kehidupan, bukan berarti kita salah. Hanya perlu bebenah. 

Dan, 
Pada intinya; Masalah sejatinya adalah proses pendewasaan diri untuk terus membenahi diri, agar tak kufur atas nikmat Ilahi. Semangatt❤

-m.d-

Jumat, 01 Juni 2018

Berkurang, lagi

'Ucap dialog sebelum ia pergi
Menahan untuk tetap kokoh berdiri
Walau berat dipikul sendiri
Umur bukan jaminan hari
Mari melangkah lagi'

Dalam hidup memanglah sebuah misteri. Umur sebagai bukti. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi detik ini, hari ini, besok, lusa, setahun bahkan sampai batas akhir waktu ini. Semua kuasa Ilahi. Kita adalah bagian dari drama yang selalu terbuai dengan dunia fana. Terbalut harta dengan riahnya materi. Begitu merana bila terus mengejar tawa. Ingat bahagia hanya cap pemuas suka. Dan sampai kata sakit terucap lantas, haruskah kembali mengingat siapa itu Pencipta? Ingatlah.
Itu Tuhan, yang mengatur hidup dan mati. Ia yang mengetahui apa yang akan terjadi. Bertambahnya usia boleh jadi semakin dekat dengan alam nyata. Sedih, sudah menjadi hukuman bila mendengar kata 'mati'. Namun, Jangan sampai murka pada asa, yang selalu memberi tanpa adanya kembali. Dalam renung diatas sajadah, tersadar atas semua serakah. Seakan makin berlimpah tertumpuk diatas tanah. Maaf atas semua desah yang beralamat tak puas, selalu kurang, selalu mengeluh, selalu tak sabar, selalu marah, tak mau kalah dan mengalah. Usia yang lalu biarlah menjadi kenangan, untuk semua pemanasan. Agar terus berproses kembali hingga terucap kata kemenangan, baik Dunia maupun Akhirat. Biarpun masalah datang menerjang yakinlah itu adalah kawan hidup. Berkurang satu umur lagi. Sambut umur baru dengan hati baru, tanpa ragu menjemput rindu pada sang waktu. Titip bulir air mata, yang akan menjadi saksi nyata perjalanan yang begitu menguras tenaga.
Kita insan yang harusnya selalu mengabdi, walau hanya sebuah amin usai kita doa. Semoga tidak akan sia-sia. Dan saat kita kembali pada Sang Pencipta, semoga dilancarkan menuju Surga.

-md-

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...