Minggu, 13 Mei 2018

Dalam Kata Bernama Setia

Tanda untuk setia ku
Seberkas cahaya melewati dada
Menerka penuh rasa
Sebenarnya ingin aku bertanya
Mengapa, Kau nampak linglung
Seperti perasaan yang masih tergantung
Namun tiap kali aku bertanya
Dengan banyak orang disana
Jawabannya selalu sama
"hati-hati dengan tipu daya" kata mereka

Setiaku memang selalu tersembunyikan
Hingga tak pernah tersampaikan
Ataupun terbalaskan
Itu hanya tipuan
Aku tahu,
Bagaimana rasanya berpura bahagia
Yang nyatanya itu rindu berkalang duka
Takdir memang sedang berlebihan
Termakan rayuan sang pujaan

Aku heran,
Mengapa banyak kali hawa terjerat
Bahkan terpikat
Atau terbisu dengan senyum kepalsuan?
Aku tahu,
Bukan kebohongan kan?
Rasakan
Ini tentang setia dan perasaan,
Doa yang selalu ada untukmu
Sejatinya memang tak banyak doa yang terucap
Namun aku selalu berharap
Setia untukmu
Karena aku ingin berdamai pada sang waktu
Tak melulu dan terburu

Dan setiap aku menangisi mimpi, yang akan pergi
Seketika aku ingin membawanya pada keikhlasan yang berarti
Bukan lelah dan payah,
Namun aku mencoba tegar
Dengan semua yang akan buyar
Terkubur secara perlahan

Aku tahu,
Semakin aku bersandar dalam pundakmu
Semakin aku tersadar akan hatimu
Memang bukan padaku,
Aku tak perlu cemas
Jika memang akan lepas
Akan ku coba ikhlas
Setiaku akan terus membekas

Aku tidak menyuruhmu untuk pulang
Bahkan kepersinggahan yang sementara kau tempati
Aku terus menatapmu lagi dan lagi, 
Sungguh menyakitkan rindu ini
Kala itu
Di Sabtu Malam Minggu
Saat kau bercengkrama denganku
Dengan secangkir kopi
Diatas meja dan kursi
Dengan sejuta misteri
Cerita cinta dan rahasia

-md-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bertambah Dewasa

Kalau kata Nadin, " Pada akhirnya kami semua berkawan dengan sebentar ". Yaa mungkin benar adanya kata itu. Kata nadin, " Kit...